Karena Malam Pertama, Pengantin Wanita Meninggal

Karena Malam Pertama Pengantin Wanita Meninggal
Seorang pengantin wanita di Yaman dilaporkan telah meninggal dunia saat sedang menjalani malam pertamanya. Kejadian tragis ini menimpa seorang gadis yang dikenali dengan nama Rawan, yang tinggal di daerah suku Hardh, sebelah barat laut Yaman. Pengantin yang baru berusia delapan tahun ini mengalami pendarahan dalam secara terus-menerus setelah melakukan hubungan badan dengan sang suami yang usianya jauh lebih tua.

Seperti diberitakan oleh Merdeka.com, Rawan terpaksa menyetujui untuk menikah karena paksaan dari orang tuanya. Sang pengantin pria sendiri, diperkirakan usianya sekitar 40-an tahun. Kematian gadis cilik ini telah memancing reaksi kemarahan dari berbagai pihak. Para penggiat hak-hak wanita dan anak-anak bersuara lantang meminta agar sang pengantin pria dan keluarga dari gadis ini ditangkap dan diseret ke pengadilan.

Peristiwa ini juga memancing kecaman dari para narablog. Seorang narablog mengatakan apa yang telah dilakukan oleh pria tersebut adalah seperti perbuatan seekor binatang dan di layak untuk dihukum dengan berat. "Semua orang yang ikut mendukung terjadinya kejahatan tersebut juga harus dihukum," tambahnya. Narablog lain yang bernama Omar menuliskan "Keluarga Rawan bukanlah seorang manusia. Mereka sama sekali tidak pantas memiliki anak".

Kasus pernikahan yang melibatkan gadis-gadis cilik adalah sesuatu yang biasa terjadi di Yaman. Menurut sebuah data yang dikeluarkan oleh Departemen Urusan Sosial Yaman, pada tahun 2010, lebih dari seperempat wanita di Yaman telah menikah sebelum berumur 15 tahun. Bahkan kelompok hak asasi internasional telah berusaha untuk meminta negara Yaman melarang praktik ini. Namun sepertinya pelarangan terhadap praktik menikahi gadis cilik ini sulit untuk diwujudkan.

Faktor kemiskinan menjadi penyebab utama kenapa praktik ini sulit diberantas.Kebanyakan orang tua yang berasal dari keluarga miskin sulit sekali mengatakan tidak jika ada pria yang bersedia memberikan uang ratusan dolar untuk mengambil putri mereka. Faktor adat istiadat setempat juga mendukung praktik ini. Dalam adat di Yaman ada kepercayaan bahwa pengantin yang berusia muda akan dapat dibentuk menjadi seorang istri yang patuh, dapat melahirkan lebih banyak anak, dan menjauhkan dari godaan.

Selain itu faktor perundang-undangan yang berlaku di Yaman secara tidak langsung juga ikut mendukung adanya pernikahan terhadap gadis-gadis cilik ini. Dulu Pemerintah Yaman pernah mengeluarkan peraturan bahwa untuk menikah seorang wanita minimal harus berusia 15 tahun. Namun peraturan ini kemudian dibatalkan oleh pihak Parlemen di Yaman pada sekitar tahun 1990-an. Kini dalam perundang-undangan di Yaman orang tualah yang berhak untuk menentukan kapan seorang wanita dirasa layak untuk menikah.

0 Response to "Karena Malam Pertama, Pengantin Wanita Meninggal"

Posting Komentar